Berargumentasi merupakan sebuah kegiatan yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari. Orang seringkali berargumentasi untuk membela pandangan, posisi, atau opini mereka terhadap sebuah masalah. Namun, berargumentasi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Terkadang kita merasa kesulitan untuk membela pendapat kita atau bahkan merasa tidak percaya diri saat berargumentasi dengan orang lain. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas cara berargumentasi yang efektif.
Apa itu Berargumentasi?
Berargumentasi adalah sebuah proses dimana seseorang membela pendapat atau pandangannya terhadap sebuah masalah. Dalam berargumentasi, seseorang harus dapat memberikan alasan atau argumen yang kuat untuk mendukung pendapat atau pandangan tersebut.
Mengapa Berargumentasi Penting?
Berargumentasi adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan dengan situasi dimana kita harus berargumentasi dengan orang lain, baik itu dengan teman, keluarga, rekan kerja, atau bahkan orang asing. Berargumentasi yang baik dan efektif dapat membantu kita untuk memperjuangkan hak dan kepentingan kita. Selain itu, berargumentasi yang baik juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan kita untuk berbicara di depan umum.
Tahapan-tahapan Berargumentasi
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan saat kita ingin berargumentasi. Berikut adalah tahapan-tahapan berargumentasi yang efektif:
Persiapan Dalam Berargumentasi
Sebelum berargumentasi, kita harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan ini meliputi memahami topik atau masalah yang akan kita bahas, mencari informasi yang relevan, dan menentukan argumen atau alasan yang akan kita gunakan untuk membela pendapat atau pandangan kita.
Pembukaan Dalam Berargumentasi
Pembukaan adalah tahap awal dalam berargumentasi. Saat membuka sebuah argumen, kita harus memperkenalkan diri dengan baik dan menjelaskan topik atau masalah yang akan kita bahas. Selain itu, kita juga harus memberikan alasan mengapa topik atau masalah tersebut penting untuk dibahas.
Isi Argumentasi
Tahap selanjutnya adalah isi, dimana kita harus memberikan argumen atau alasan yang kuat untuk mendukung pendapat atau pandangan kita. Kita harus memastikan bahwa argumen atau alasan yang kita gunakan dapat dipertanggungjawabkan dan didukung oleh fakta.
Penutup Argumentasi
Setelah memberikan argumen atau alasan yang kuat, kita harus menyimpulkan pembicaraan kita dengan penutup yang baik. Penutup harus memperjelas kembali pandangan atau pendapat kita, dan memberikan kesimpulan yang jelas dari argumen yang telah disampaikan. Selain itu, kita juga dapat menambahkan beberapa pertanyaan atau pernyataan untuk memancing diskusi atau debat lebih lanjut.
Tips Berargumentasi yang Efektif
Selain tahapan-tahapan di atas, ada beberapa tips yang dapat membantu kita untuk berargumentasi dengan efektif:
Dengarkan dengan Baik Pendapat Orang Lain
Salah satu hal terpenting dalam berargumentasi adalah mendengarkan dengan baik. Kita harus memperhatikan dengan seksama argumen atau alasan yang disampaikan oleh orang lain. Dengarkan dengan sabar dan jangan langsung menanggapi sebelum orang lain selesai berbicara. Selain itu, kita juga harus menjaga sikap terbuka dan menghargai pandangan orang lain meskipun kita tidak sepakat dengan mereka.
Pertahankan Posisi Anda dengan Logika dan Fakta
Ketika berargumentasi, kita harus dapat mempertahankan posisi kita dengan logika dan fakta. Argumen yang disampaikan harus didukung oleh informasi yang akurat dan relevan. Kita juga harus mampu menjelaskan dengan jelas mengapa pendapat atau pandangan kita adalah yang terbaik, dan bagaimana argumen yang kita sampaikan dapat memberikan solusi atau manfaat yang lebih baik bagi semua pihak.
Berbicaralah dengan Kepala Dingin
Ketika berargumentasi, kita harus berbicara dengan kepala dingin. Jangan biarkan emosi atau perasaan menguasai diri kita. Kita harus tetap tenang dan mengendalikan diri saat berbicara. Selain itu, hindari penggunaan bahasa atau kata-kata yang kasar, ofensif atau merendahkan orang lain.
Jangan Terlalu Emosional
Emosi dapat mempengaruhi cara kita berargumentasi. Terlalu emosional dapat membuat kita kehilangan kendali diri dan membuat argumen atau alasan kita tidak efektif. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk mengendalikan emosi kita saat berargumentasi.
Selain tips-tips yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa tips lain yang dianggap penting oleh para ahli dan pakar dalam berargumen. Berikut adalah beberapa tips berargumen menurut para ahli dan pakar:
1. Kenali audiens Anda
Menurut Jay Heinrichs, seorang penulis buku "Thank You for Arguing", salah satu kunci sukses dalam berargumen adalah dengan mengenali audiens Anda. Dalam berargumen, kita harus menyesuaikan gaya dan strategi berargumen dengan audiens kita. Misalnya, jika audiens kita adalah orang yang logis dan analitis, kita harus menyajikan argumen yang didukung oleh fakta dan data yang akurat.
2. Jangan terlalu defensif
Menurut Debra Fine, seorang ahli komunikasi, seringkali kita terlalu defensif saat berargumen, sehingga membuat kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh informasi baru atau memperbaiki pandangan kita. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita tidak terlalu defensif dan lebih terbuka terhadap pendapat atau pandangan orang lain.
3. Hindari argumen ad hominem
Argumen ad hominem adalah argumen yang menyerang pribadi atau karakter seseorang daripada argumen atau alasan yang mereka sampaikan. Menurut Daniel Shapiro, seorang pakar negosiasi dan konflik, argumen ad hominem tidak hanya tidak efektif dalam memenangkan argumen, tetapi juga dapat merusak hubungan kita dengan orang lain. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita menghindari argumen ad hominem dan fokus pada argumen atau alasan yang dibahas.
4. Jadilah pendengar yang baik
Menurut Julian Treasure, seorang pakar komunikasi, menjadi pendengar yang baik adalah kunci untuk berkomunikasi dengan efektif. Dalam berargumen, kita harus belajar untuk mendengarkan dengan baik dan memahami pandangan orang lain sebelum memberikan argumen kita sendiri. Selain itu, kita juga harus menunjukkan ketertarikan dan empati terhadap orang lain agar mereka merasa didengar dan dihargai.
5. Jangan terlalu banyak mengambil risiko
Menurut Annie Duke, seorang ahli dalam pengambilan keputusan dan permainan poker profesional, terlalu banyak mengambil risiko dalam berargumen dapat membuat kita kehilangan kontrol dan mengambil keputusan yang buruk. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita mengurangi risiko dan berpikir dengan hati-hati sebelum membuat keputusan. Mengambil risiko dalam berargumen berarti berani mengambil posisi atau pendapat yang mungkin berbeda atau tidak populer dengan mayoritas orang di dalam ruangan.
6. Jangan takut untuk mengakui kesalahan
Menurut Stuart Diamond, seorang pakar negosiasi, mengakui kesalahan adalah tanda dari kekuatan dan kepercayaan diri yang sebenarnya. Dalam berargumen, kita harus belajar untuk mengakui kesalahan atau kekurangan dalam argumen kita jika memang ada. Hal ini akan membuat kita lebih terbuka terhadap pandangan orang lain dan memperbaiki hubungan dengan mereka.
7. Gunakan teknologi dengan bijak
Teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berargumen. Namun, menurut Robert Cialdini, seorang ahli psikologi sosial, penggunaan teknologi dapat mempengaruhi cara kita berargumen. Misalnya, penggunaan pesan singkat atau email dapat membuat argumen kita terdengar kurang formal dan kurang efektif. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita menggunakan teknologi dengan bijak dalam berargumen dan lebih memilih untuk berbicara secara langsung atau menggunakan media sosial yang lebih formal.
8. Berlatihlah secara teratur
Berargumen seperti keterampilan lainnya, dapat ditingkatkan dengan latihan teratur. Menurut John Ruskay, seorang ahli komunikasi, kita harus terus berlatih dalam berargumen agar lebih terampil dan percaya diri dalam menyampaikan pandangan atau pendapat kita.
9. Jangan takut untuk bertanya
Menurut Carmine Gallo, seorang penulis buku "Talk Like TED", bertanya dapat membantu kita untuk memahami pandangan atau pendapat orang lain dan menemukan solusi terbaik dalam suatu masalah. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita tidak takut untuk bertanya kepada orang lain dan meminta pendapat mereka dalam suatu argumen.
10. Jaga sikap dan etika berargumen
Sikap dan etika berargumen juga penting untuk diperhatikan. Menurut Michael Sandel, seorang profesor filosofi, kita harus berargumen dengan etika dan sikap yang baik, seperti menghormati pendapat orang lain, tidak memanipulasi fakta atau data, dan menghindari kekerasan fisik atau verbal.
Terkait dengan poin-poin yang telah disampaikan di atas, sangat penting untuk diingat bahwa berargumen bukan hanya tentang menang atau kalah. Jika kita terlalu fokus pada kemenangan dan kekalahan, kita mungkin kehilangan pandangan yang lebih besar tentang tujuan berargumen itu sendiri.
Tujuan dari berargumen sebenarnya adalah untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau topik dan mencari solusi terbaik yang mungkin. Oleh karena itu, kita harus selalu mengutamakan keterbukaan dan kerja sama dalam berargumen.
Selain itu, kita juga harus memperhatikan bahasa tubuh kita saat berargumen. Bahasa tubuh dapat mengirimkan pesan yang sangat kuat dalam suatu interaksi, bahkan lebih kuat daripada kata-kata yang kita ucapkan. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk tetap tenang dan menghindari bahasa tubuh yang agresif atau defensif.
Intinya, berargumen yang efektif memerlukan keterampilan dan kesadaran yang tinggi tentang diri sendiri, orang lain, dan situasi. Dengan memperhatikan poin-poin yang telah disebutkan di atas, kita dapat memperbaiki keterampilan berargumen kita dan mencapai tujuan yang lebih besar dari proses berargumen itu sendiri.
Kesimpulan
Berargumentasi adalah sebuah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dalam berargumentasi, kita harus dapat memberikan alasan atau argumen yang kuat untuk mendukung pendapat atau pandangan kita terhadap sebuah masalah. Untuk berargumentasi dengan efektif, kita harus melakukan persiapan, memberikan pembukaan yang baik, memberikan argumen yang kuat, dan menutup dengan penjelasan yang jelas. Selain itu, kita juga harus mendengarkan dengan baik, mempertahankan posisi kita dengan logika dan fakta, berbicara dengan kepala dingin, dan tidak terlalu emosional. Dengan mempraktekkan tips-tips di atas, kita dapat berargumentasi dengan lebih efektif dan memperoleh hasil yang lebih baik.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, kita dapat memperbaiki keterampilan berargumen kita dan menjadi lebih efektif dalam menyampaikan pandangan atau pendapat kita kepada orang lain. Selain itu, kita juga dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain melalui proses berargumen yang sehat dan efektif.